Aku jenuh dengan kehidupan yang ada saat ini. ada sesuatu yang membuat hati ini terpenjara. sesuatu yang membuat diri ini sulit suntuk bergerak, dia menghambat langkah yang seharusnya sudah terencana. aku tidak tau. aku tidak bisa menyelesaikan semua ini sendirian. aku bingung. sedih. aku ingin sekali melakukan ini - itu. tapi untuk melangkah rasanya ada sesuatu yang menghalanginya. berat sekali.
Allah , tuhan yang mengatur kehidupan ini. kenapa aku belum bisa merasakan nikmatnya iman? kenapa aku belum bisa merasakan nikmatnya beribadah?. okelah, aku saat ini bergabung dalam suatu jama'ah. tapi apakah jama'ah menjamin kita untuk merasakan nikmatnya beribadah? mungkin iya. namun, aku tak ingin membahasnya. aku hanya ingin merasa kasian pada diriku sendiri, kasian pada Muazir. memang dia tampak segar / selalu tampil energik dihadapan banyak orang. bahkan sampai ada orang yang mengatainya "alay" . yah karena terlalu semangatnya kali yak.. tapi , aku tau bener betapa rapuhnya Muazir. betapa dia ingin ada sosok yang bisa selalu membimbingnya setiap waktu.
kalo boleh jujur, Muazir itu orangnya lemah melawan dirinya sendiri. dia kacau, payah.aku tau dia sering berkata bijak soal ini soal itu, karena kata2 bijak itu sebenarnya adalah nasihat untuk dirinya sendiri. kata2 itu penguat baginya ketika melawan badai dalam kesendirian.
untuk kamu yang baca ini, tidak perlu tanya kenapa Muazir seperti itu. dia tak perlu kau tanyak macam2 . dia hanya perlu kalian membimbingnya, kearah baik. Bimbingan yang istiqomah. karena Muazir saat ini masih dalam masa penguatan dalam jati dirinya. Bimbing dia, ajak dia menemukan kebenaran.
kau tau , Muazir merindukan pertemuan dengan obrolan berbobot yang selalu memberi hikmah daripada lelucon, basi - basi tanpa isi. Muazir lebih suka dikoreksi ketika salah daripada didiamkan.
Muazir lebih suka dihukum daripada salah didiamkan, muazir lebih suka dimarahi, diomelin ketika salah daripada didiamkan. tentunya semua itu adalah dengan tujuan membimbing agar Muazir lebih baik. Setiap waktu, dan setiap hari , aku berharap mempunyai pembimbing. sosok yang mengajak diri ini, melangkah bareng dalam kebaikan. :'( .
ditulis di Bumi Allah.
Sabtu, 7 Februari 2015
13.00. dibarengi hujan siang hari
Allah , tuhan yang mengatur kehidupan ini. kenapa aku belum bisa merasakan nikmatnya iman? kenapa aku belum bisa merasakan nikmatnya beribadah?. okelah, aku saat ini bergabung dalam suatu jama'ah. tapi apakah jama'ah menjamin kita untuk merasakan nikmatnya beribadah? mungkin iya. namun, aku tak ingin membahasnya. aku hanya ingin merasa kasian pada diriku sendiri, kasian pada Muazir. memang dia tampak segar / selalu tampil energik dihadapan banyak orang. bahkan sampai ada orang yang mengatainya "alay" . yah karena terlalu semangatnya kali yak.. tapi , aku tau bener betapa rapuhnya Muazir. betapa dia ingin ada sosok yang bisa selalu membimbingnya setiap waktu.
kalo boleh jujur, Muazir itu orangnya lemah melawan dirinya sendiri. dia kacau, payah.aku tau dia sering berkata bijak soal ini soal itu, karena kata2 bijak itu sebenarnya adalah nasihat untuk dirinya sendiri. kata2 itu penguat baginya ketika melawan badai dalam kesendirian.
untuk kamu yang baca ini, tidak perlu tanya kenapa Muazir seperti itu. dia tak perlu kau tanyak macam2 . dia hanya perlu kalian membimbingnya, kearah baik. Bimbingan yang istiqomah. karena Muazir saat ini masih dalam masa penguatan dalam jati dirinya. Bimbing dia, ajak dia menemukan kebenaran.
kau tau , Muazir merindukan pertemuan dengan obrolan berbobot yang selalu memberi hikmah daripada lelucon, basi - basi tanpa isi. Muazir lebih suka dikoreksi ketika salah daripada didiamkan.
Muazir lebih suka dihukum daripada salah didiamkan, muazir lebih suka dimarahi, diomelin ketika salah daripada didiamkan. tentunya semua itu adalah dengan tujuan membimbing agar Muazir lebih baik. Setiap waktu, dan setiap hari , aku berharap mempunyai pembimbing. sosok yang mengajak diri ini, melangkah bareng dalam kebaikan. :'( .
ditulis di Bumi Allah.
Sabtu, 7 Februari 2015
13.00. dibarengi hujan siang hari
1 komentar:
Click here for komentarceramic vs titanium, which to use in the
I babyliss pro nano titanium straightener have also noticed that in the old designs, titanium quartz ceramic works on a titanium charge ceramic wheel that has titanium post earrings a different appearance. If you look at this table suunto 9 baro titanium
ConversionConversion EmoticonEmoticon